Perpustakaan Digital Pertama di Tanah Air
Tahukah anda, Perpustakaan Digital pertama di Indonesia akan
lahir di Pasir Pangarian, Riau. Klaim ini
disampaikan oleh bupati Rohul, saat ekspos pengembang perpustakaan digital di
Aula pertemuan MAMIC Pasir Pangaraian, Kamis (20/11/2014). "Perpustakaan
digital yang ada di MAMIC Pasir Pangaraian ini, merupakan pertama kali di
Indonesia, bahkan di dunia sistem perpustakaan ini salah satu tercanggih.
Karena sistem ini nantinya, terinterkoneksi dengan 5 benua seperti, AL-azhar di
Kairo Mesir juga perpustakaan digital lainnya,"
Perpustakaan Digital dibangun dengan
sistem berbasis eletronik yang diharapkan akan menciptakan transparansi dan efektifitas.
Kedepan, sistem itu akan terus dikembangkan sehingga sistem bisa diakses dimana
saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Baik pelajar dan mahasiswa
Terangnya lagi, perpustakaan itu
nantinya, akan memuat literatur seluruh disiplin ilmu, baik ilmu politik, ekonomi,
kedokteran, filsafat, fiqih dan lainnya, kemudian semua bidang ilmu, selain itu
tidak hanya buku, perpustakaan itu jadi sebuah sistem komunikasi, dakwah
dan masih banyak aplikasi lain yang akan diterapkan di perpustakaan digital
MAMIC.
"Tahap awal, pemerintah menyediakan 112 komputer dengan kekuatan RAM 64 GB, " Saya yakin ini akan jadi sumber peradaban dunia," sebut Bupati Achmad.
Sistem perpustakaan yang seluruhnya berbasis eletronik, akan menciptakan transparansi dan efektifitas. Juga disebutkan bahwa kedepannya sistem ini akan terus dikembangkan sehingga sistem ini bisa di akses dimana saja dan siapa saja termasuk pelajar dan mahasiswa.
Menurutnya, perpustakaan digital ini membutuhkan biaya perawatan dan biaya operasional. Sementara bagi pengguna fasilitas ini, akan ada biaya dalam bentuk voucer. Namun Achmad menjamin, biaya yang akan dipungut tidak akan memberatkan pengguna, karena fasilitas ini dibuat murah meriah dan untuk membuka cakrawala.
"Tahap awal, pemerintah menyediakan 112 komputer dengan kekuatan RAM 64 GB, " Saya yakin ini akan jadi sumber peradaban dunia," sebut Bupati Achmad.
Sistem perpustakaan yang seluruhnya berbasis eletronik, akan menciptakan transparansi dan efektifitas. Juga disebutkan bahwa kedepannya sistem ini akan terus dikembangkan sehingga sistem ini bisa di akses dimana saja dan siapa saja termasuk pelajar dan mahasiswa.
Menurutnya, perpustakaan digital ini membutuhkan biaya perawatan dan biaya operasional. Sementara bagi pengguna fasilitas ini, akan ada biaya dalam bentuk voucer. Namun Achmad menjamin, biaya yang akan dipungut tidak akan memberatkan pengguna, karena fasilitas ini dibuat murah meriah dan untuk membuka cakrawala.
Dari ekspos diketahui bahwa Perpustakaan
Digital di Masjid Agung akan menggunakan aplikasi Al-Qubro Smart Lap. Aplikasi
itu dikembangkan Al-Usto Digital Publising yang memang konsen dalam
pengembangan sistem aplikasi dan media dakwah.
Menurut Pimpinan AL-Usto Digital Publising Junaidi Affan, pada konsep Perpustakaan Digital, seluruh buku dikemas dalam sebuah sistem managemen aplikasi, sehingga bisa dilihat dalam bentuk sofware.
Dalam tahap awal, jelas Junaidi, pengembangan Perpustakaan Digital di Masjid Agung masih bersifat lokal. Kedepan, perpustakaan itu akan disambungkan ke jaringan internet atau online.
"Kedepan, perpustakaan ini akan berbentuk web dan bisa diakses dimana saja. Atau bisa diakes menggunakan perangkat gadget," jelas Junaidi
Menurut Pimpinan AL-Usto Digital Publising Junaidi Affan, pada konsep Perpustakaan Digital, seluruh buku dikemas dalam sebuah sistem managemen aplikasi, sehingga bisa dilihat dalam bentuk sofware.
Dalam tahap awal, jelas Junaidi, pengembangan Perpustakaan Digital di Masjid Agung masih bersifat lokal. Kedepan, perpustakaan itu akan disambungkan ke jaringan internet atau online.
"Kedepan, perpustakaan ini akan berbentuk web dan bisa diakses dimana saja. Atau bisa diakes menggunakan perangkat gadget," jelas Junaidi
"Karena operasional membutuhkan
dana, maka Perpustakaan Digital ini membutuhkan perawatan dan biaya. Akan ada
biaya bagi pengguna fasilitas ini. Biaya dalam bentuk voucher," jelas
Bupati Achmad dan menjamin biaya yang akan diterapkan tidak akan memberatkan.
Karena fasilitas dibuat murah
Sumber :
Atau
0 comments:
Post a Comment