Sering mendengar keluhan dari pengguna perpustakaan seperti ini:
1. Koq Bukunya ini di katalog ada, tapi di rak koq gak ketemu ya?
2. Koq tatanan bukunya gak urut ya, cari bukunya jadi susah!..
3. Biasanya buku ini di rak itu, koq sekarang gak ada ya...
atau banyak lagi keluhan yang dilontarkan oleh pengguna perpustakaan karena buku di rak tidak urut nomor klasifikasinya. Ya, memang itulah kelemahan sistem pelayanan terbuka di perpustakaan.
Untuk mengatasi hal tersebut,maka perpustakaan harus melakukan beberapa jurus jitu sebagai berikut:
SDM YANG MENGERTI TENTANG SHELVING BUKU
Dapat dibayangkan ketika seorang petugas perpustakaan tidak mengerti dan memahami bagaimana cara shelving yang benar. maka buku-buku yang ada di perpustakaan tidak akan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam shelving, misalkan buku tidak ditempatkan pada rak yang memang sesuai dengan nomor klasifikasinya. Sehingga dibutuhkan SDM yang mengerti apa dan bagaimanakah nomor klasifikasi itu, paham tentang shelving, dan kapan saat dia harus melakuan shelving.
MENYEDIAKAN RAK BUKU SHELVING
Rak buku shelving ini dimaksudkan agar pengguna dapat meletakkan buku yang sudah diambil dari rak, sehingga pengguna tidak lagi memasukkan sendiri buku yang sudah diambil dari rak cukup meletakkannya saja ke rak buku khusus untuk buku yang akan di shelving. Apabila buku sudah ada di rak buku shelving, maka berikutnya merupakan tugas Petugas Perpustakaan untuk mengembalikan buku tersebut ke rak yang sesuai.
USER EDUCTION
Seringkali, yang merusak urutan tatanan buku di rak adalah pengguna sendiri. Tetapi kita tidak boleh menyalahkan pengguna kita karena hal tersebut. Seharusnya kitalah yang harus melakukan introspeksi atas layanan yang ada dan memberi pengetahuan kepada pengguna perpustakaan tentang menjaga urutan tatanan buku di rak. Pendidikan Pemakai ini merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya pengelolaan Tatanan buku di rak. Bagaimana tidak, melalui pendidikan pemakai ini petugas perpustakaan dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna agar ketika mengambil buku dari rak, ketika sudah selesai menggunakannya diharuskan meletakkan buku tersebut ke rak buku shelving.
Kalau dalam kasus Akil Mochtar, BNN mengatakan "Tidak akan mungkin ada ganja di ruang Akil Mochtar bila tidak ada yang menaruhnya, jadi pasti ada orang yang menaruh (mengubah tempat) ganja tersebut." i Apabila pernyataan tersebut dikaitkan dengan urutan tatanan buku di rak maka kira-kira akan jadi seperti ini:
"Tidak akan mungkin buku dapat berpindah tempat apabila tidak ada yang mengubah tempat dari buku tersebut" Sedangkan dalam layanan perpustakaan hanya melibatkan pengguna perpustakaan dan petugas perpustakaan. Maka apabila dapat mengendalikan kedua komponen tersebut, pasti urutan tatanan buku di rak akan tetap awet.
Tulisaan ini memang hanya bersifat teknis dan sangat sederhana, apabila ada masukan dapat ditambahkan dan apabila ada yang tidak sesuai mohon dibenarkan... semoga bermanfaat...
0 comments:
Post a Comment