SUKABUMI - Sebuah perpustakaan jika dilengkapi dengan
layanan berbasis teknologi informasi, akan mempermudah masyarakat untuk
menggali informasi sedalam-dalamnya.
Dengan adanya teknologi informasi, memungkinkan masyarakat yang awalnya enggan menginjakkan kakinya ke perpustakaan, bisa mencoba ke perpustakaan tersebut. Hal ini bisa memudahkan mereka dan berbeda jika dibandingkan dengan perpustakaan-perpustakaan yang tidak berbasis teknologi informasi.
Pustakawan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi, Dedi Mulyadi, mengatakan bahwa manfaat dari perpustakaan berbasis teknologi informasi adalah selain bantuan fisik seperti komputer, masyarakat diberikan pelatihan-pelatihan.
"Kita disadarkan bahwa masyarakat menganggap perpustakaan hanya tempat membaca sebuah buku saja, padahal bantuan dari Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) itu untuk kepentingan layanan berbasis IT," ujarnya di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi, Cisaat, Sukabumi, Rabu (11/6/2014).
Lebih lanjut, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi awalnya hanya sebatas komputer saja. Sekarang sudah ada kegiatan untuk anak TK dan SD seperti storytelling, SMP dan SMA untuk diskusi membaca, sedangkan untuk mahasiswa belum.
"Kita akan mengadakan pustaka entrepreneurship, kalau mau bisnis kecil-kecilan akan diajarkan di sini. Kita mempunyai nilai tambah baru," ucapnya.
Pihaknya sadar bahwa peran perpustakaan sangat berperan besar. Bagaimana melewati informasi melalui teknologi.
"Harapannya kita ingin mentarafkan dan memberikan manfaat untuk orang lain. Ada stigma dari masyarakat bahwa perpustakaan hanya gudang buku, padahal perpustakaan ini bisa belajar IT," harapnya.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi dibuka oleh CCFI untuk membuka peran perpustakaan yang luar biasa.
"Saya berterima kasih kepada CCFI yang telah membimbing kami dan telah membantu kami semakin maju sesuai dengan taglinenya "Bersama Terbang Menembus Batas," ungkapnya.
Dedi menambahkan, sejak 2012 hingga 2014 Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan CCFI, sudah mulai mau masuk ke tahap akhir dari kerja sama tersebut.
"Tapi CCFI yang di funding, kita dilepas karena kita sudah dianggap sudah bisa berjalan sendiri," pungkas dia. (ade)
Sumber
Dengan adanya teknologi informasi, memungkinkan masyarakat yang awalnya enggan menginjakkan kakinya ke perpustakaan, bisa mencoba ke perpustakaan tersebut. Hal ini bisa memudahkan mereka dan berbeda jika dibandingkan dengan perpustakaan-perpustakaan yang tidak berbasis teknologi informasi.
Pustakawan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi, Dedi Mulyadi, mengatakan bahwa manfaat dari perpustakaan berbasis teknologi informasi adalah selain bantuan fisik seperti komputer, masyarakat diberikan pelatihan-pelatihan.
"Kita disadarkan bahwa masyarakat menganggap perpustakaan hanya tempat membaca sebuah buku saja, padahal bantuan dari Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) itu untuk kepentingan layanan berbasis IT," ujarnya di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi, Cisaat, Sukabumi, Rabu (11/6/2014).
Lebih lanjut, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi awalnya hanya sebatas komputer saja. Sekarang sudah ada kegiatan untuk anak TK dan SD seperti storytelling, SMP dan SMA untuk diskusi membaca, sedangkan untuk mahasiswa belum.
"Kita akan mengadakan pustaka entrepreneurship, kalau mau bisnis kecil-kecilan akan diajarkan di sini. Kita mempunyai nilai tambah baru," ucapnya.
Pihaknya sadar bahwa peran perpustakaan sangat berperan besar. Bagaimana melewati informasi melalui teknologi.
"Harapannya kita ingin mentarafkan dan memberikan manfaat untuk orang lain. Ada stigma dari masyarakat bahwa perpustakaan hanya gudang buku, padahal perpustakaan ini bisa belajar IT," harapnya.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi dibuka oleh CCFI untuk membuka peran perpustakaan yang luar biasa.
"Saya berterima kasih kepada CCFI yang telah membimbing kami dan telah membantu kami semakin maju sesuai dengan taglinenya "Bersama Terbang Menembus Batas," ungkapnya.
Dedi menambahkan, sejak 2012 hingga 2014 Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan CCFI, sudah mulai mau masuk ke tahap akhir dari kerja sama tersebut.
"Tapi CCFI yang di funding, kita dilepas karena kita sudah dianggap sudah bisa berjalan sendiri," pungkas dia. (ade)
Sumber
0 comments:
Post a Comment