YOGYAKARTA - Minat baca dan berkeinginan ke sebuah perpustakaan jika terfasilitasi dengan layanan berbasis teknologi informasi, pasti mempermudah masyarakat untuk menggali informasi sedalam-dalamnya.
Dengan adanya teknologi tersebut, masyarakat yang awalnya tidak suka ke perpustakaan, bisa mencoba ke perpustakaan itu. Hal ini bisa memudahkan mereka dan berbeda jika dibandingkan dengan perpustakaan yang tidak berbasis teknologi informasi.
Penanggungjawab Program PerpuSeru CCFI Erlyn Sulistyaningsih mengatakan, untuk memiliki minat baca dan mempunyai keinginan ke perpustakaan, yang dilakukan adalah melibatkan dengan kapasitas building supporter yang direncanakan ke jembatan komunitas-komunitas perpustakaan.
Seperti contoh, di sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan mempunyai komunitas fotografi, sehingga tempat tersebut menjadi tempat nongkrongnya di perpustakaan.
"Perpustakaan daerah masih rendah dalam menerapkan sistem internet. Oleh karena itu, perpustakaan daerah ada difasilitasi wifi yang bekerjasama dengan Telkom," ujar Erlyn dalam acara Lokakarya PerpuSeru Membangun Komitmen bersama Pemerintah dan Masyarakat, di Ballroom East Park Hotel, Seturan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Selasa (26/8/2014).
Selain itu, Erlyn melanjutkan, banyak pengunjung perpustakaan daerah hingga pukul 22.00 WIB. Seperti di perpustakaan daerah di Pamengkasan-Madura hingga 24 jam dilengkapi dengan fasilitas kafe.
"Perpustakaan daerah yang berjalan dengan menggunakan internet tidak selamanya berdampak negatif. Adapun beberapa daerah yang sangat konservatif itu menjadi berhasil," ucapnya.
Erlyn menambahkan, ajang lokakarya ini sangat diperlukan dan sudah siap dimintai dukungan dari pemerintah daerah untuk memberikan bantuan berkelanjutan. (faj)
sumber
Dengan adanya teknologi tersebut, masyarakat yang awalnya tidak suka ke perpustakaan, bisa mencoba ke perpustakaan itu. Hal ini bisa memudahkan mereka dan berbeda jika dibandingkan dengan perpustakaan yang tidak berbasis teknologi informasi.
Penanggungjawab Program PerpuSeru CCFI Erlyn Sulistyaningsih mengatakan, untuk memiliki minat baca dan mempunyai keinginan ke perpustakaan, yang dilakukan adalah melibatkan dengan kapasitas building supporter yang direncanakan ke jembatan komunitas-komunitas perpustakaan.
Seperti contoh, di sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan mempunyai komunitas fotografi, sehingga tempat tersebut menjadi tempat nongkrongnya di perpustakaan.
"Perpustakaan daerah masih rendah dalam menerapkan sistem internet. Oleh karena itu, perpustakaan daerah ada difasilitasi wifi yang bekerjasama dengan Telkom," ujar Erlyn dalam acara Lokakarya PerpuSeru Membangun Komitmen bersama Pemerintah dan Masyarakat, di Ballroom East Park Hotel, Seturan, Yogyakarta, Jawa Tengah, Selasa (26/8/2014).
Selain itu, Erlyn melanjutkan, banyak pengunjung perpustakaan daerah hingga pukul 22.00 WIB. Seperti di perpustakaan daerah di Pamengkasan-Madura hingga 24 jam dilengkapi dengan fasilitas kafe.
"Perpustakaan daerah yang berjalan dengan menggunakan internet tidak selamanya berdampak negatif. Adapun beberapa daerah yang sangat konservatif itu menjadi berhasil," ucapnya.
Erlyn menambahkan, ajang lokakarya ini sangat diperlukan dan sudah siap dimintai dukungan dari pemerintah daerah untuk memberikan bantuan berkelanjutan. (faj)
sumber
0 comments:
Post a Comment